Bagi anak-anak, bermain adalah dunianya.
Tujuan bermain dan belajar di alam antara lain:
1. Menjadi hamba yang tunduk
2. Bertambahnya iman
3. Bertambah rasa syukur
4. Memahami peran kita di alam
Segala ciptaan Allah ini membentuk satu sistem. Dan tanpa adanya sistem di alam ini, kita sangatlah lemah. Kita tidak bisa makan, minum, tidur, mandi, beribadah, dan lain sebagainya. Yuk coba kita bayangkan kalau ternyata sepanjang hari adalah siang! Pasti badan kita akan sangat capek karena tidak bisa tidur dengan nyenyak. Untuk tidur dengan nyenyak, tubuh kita memerlukan kondisi yang gelap karena hormon tidur (melatonin) hanya akan dikeluarkan tubuh ketika gelap saja. Atau ketika air di bumi semuanya menjadi air asin/air laut, tentu saja kita tidak bisa minum dan mandi. Padahal sekitar 97% air di bumi ini adalah air asin, sedangkan air tawar hanya sekitar 3%. Dan dari total air tawar di bumi, 69%nya dalam bentuk es di kutub, 30% lainnya berada di dalam tanah.
Baca Juga: Mengenal Kata Jangan dalam Parenting Islam
Pembelajaran Holistik
Belajar dan bermain di alam akan cukup dijadikan kurikulum pembelajaran anak jika dilakukan secara menyeluruh/ holistik. Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang tiga aspek pengetahuan dasar belajar melalui alam, yaitu dirinya, Tuhannya, dan alam. Dalam pendidikan secara holistik, tiga pengetahuan dasar ini diajarkan secara menyeluruh melalui keseharian.
Pembelajaran menyeluruh bisa dilakukan dalam bentuk interaksi seperti:
Orang tua memberi contoh
Melatih kebiasaan baik,
Mendidik agar tahu benar dan salah baik dan buruk
Menemani proses belajar
Berbagi pengetahuan
Menjadi teman diskusi agar anak paham akibat dari Tindakan atau keputusan yang diambilnya
Mendorong/menyemangati anak ketika anak berbeda dari teman-temannya. Setiap hal yang dipelajari anak harusnya dapat menambah pengenalannya terhadap Allah sehingga menambah keimanan dan pengetahuannya. Pengetahuan itu menjadi ilmu yang diiringi oleh amal. Sebagai contoh ketika anak-anak mendapat pertanyaan:
Apa yang kamu lakukan ketika melihat kulit pisang di depan pintu kelas?
Mengambilnya dan memasukkannya di tempat sampah
Melaporkan kepada guru/petugas kebersihan
Mengambil dan membawanya pulang untuk dikomposkan
Membiarkannya karena sudah ada petugas yang membersihkan
Pasti jawaban d tidak akan dipilih karena anak tahu itu bukan jawaban yang diinginkan guru/pembuat pertanyaan. Tapi jika hal itu benar-benar terjadi dan dipasang CCTV di depan kelas, berapa persen kira-kira anak yang akan melakukan jawaban a, b, c atau bahkan d? tentunya kita berharap agar anak-anak kita bisa mengamalkan ilmu yang sudah diketahuinya.
Sumber inspirasi belajar di alam:
Materi webinar alam Bersama DK.Wardhani, 2020.
Kim Andrew. 2019. Exeploring Nature, Activity Book for Kids. Rockridge Press. Emeryville, California
free printable https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10153732156166216&type=3
0 Komentar