Bayi Gumoh, Bahayakah?

Gumoh adalah keluarnya cairan putih seperti susu dari mulut bayi dan sedikit berbau. Biasanya bayi akan terlihat lemas setelah gumoh apalagi jika volume gumohnya lumayan banyak. Kondisi yang seperti ini tentu saja membuat orang tua, khususnya Ibu merasa cemas dengan bayinya. Lalu amankah gumoh yang seperti itu? Apa bedanya dengan muntah yang perlu diwaspadai? 


Bayi yang baru lahir memang memiliki organ tubuh yang belum matang. Ia akan semakin sempurna seiring dengan bertambahnya usia. Salah satunya adalah organ saluran pencernaan. Bayi yang berusia di bawah 6 bulan masih sering mengalami gumoh atau regurgitasi. Hal ini terjadi karena kemampuan katup yang melakukan fungsi buka-tutup di antara kerongkongan dan lambung masih belum sempurna. Akibatnya, cairan susu (ASI) yang sudah masuk ke dalam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan dan mulut, lalu terjadilah gumoh.

Lalu bagaimana membedakannya dengan muntah? Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan:


1 . Seberapa sering dan banyaknya cairan yang dikeluarkan bayi saat gumoh, jika berat badan dan tinggi bayi selalu naik sesuai dengan kurva pertumbuhan, maka bayi dikatakan normal pertumbuhannya. Gumoh yang biasa terjadi merupakan gumoh yang masih wajar.


2. Perhatikan warna cairan yang dikeluarkan oleh bayi. Apabila warnanya serupa dengan susu, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kita perlu waspada jika cairan yang dikeluarkan berwarna hijau. Karena ini menandakan adanya sumbatan. Terlebih lagi jika gumoh disertai dengan perut yang semakin membesar. Sama waspadanya jika cairan yang dikeluarkan berwarna cokelat kehitaman, karena hal ini mengindikasikan terjadinya perdarahan lambung atau cairan cerna atas.


Baca Juga: Mengajak Anak Mencintai Shalat


3. Apakah bayi mengalami dehidrasi jika cairan yang dikeluarkan cukup banyak dan sering? Jika iya, maka bayi berpotensi mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Ibu perlu memantau si bayi, apakah muntahnya dilanjutkan dengan diare, yang menandakan terjadinya infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh virus atau bakteri.


4. Bayi yang sudah disendawakan usai minum ASI atau susu, namun tetap mengalami gumoh. Hal ini bukanlah suatu masalah, selama tidak terjadi dehidrasi dan tanda-tanda yang disebutkan di atas.


Salam,

Metanamama


Kontributor: Triamiyati

Editor: Vivi Ermawati



Posting Komentar

0 Komentar